MINERGI.COM – Energi terbarukan kini menjadi lebih murah dibandingkan bahan bakar fosil, namun transisi energi ramah lingkungan masih tertinggal di bidang yang paling bisa dibantu oleh energi tersebut: manufaktur.
Manufaktur memerlukan panas yang konsisten, dan dalam beberapa kasus selama 24 jam sehari.
John O’Donnell, CEO Rondo Energy, menyatakan, ini memprihatinkan.
“Membuat barang adalah bagian terbesar dari penggunaan energi dunia,” kata dikutip VOA Indonesia.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
CSA Index Oktober 2024 Naik Jadi 76,09: Penguatan Rupiah dan Penurunan Suku Bunga Pacu Pertumbuhan
KPK Curigai PT Indotan Terkait adanya Aktivitas Tambang Ilegal di dalam Kawasan IUP Milik PT Indotan
“Dan panas yang digunakan dalam industri manufaktur memerlukan seperempat dari seluruh batubara, minyak, dan gas alam yang ada di dunia,” jelasnya.
Rondo Energy, yang masih tergolong perusahaan rintisan, memiliki solusi untuk masalah ini. Perusahaan itu mengembangkan batu bata yang bisa menyimpan panas.
Batu bata itu terbuat dari tanah liat dan bisa menyimpan energi yang berasal dari angin dan matahari.
Batu bata tanah liat ini secara sederhana mereka sebut sebagai baterai panas, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber panas konsisten bagi industri manufaktur.
Baca Juga:
Tanggapi soal Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bulan Berturut-turut, Presiden Jokowi: Coba Dicek Betul
Gibran Rakabuming Raka Muncul di Monas, Sambut Langsung Kedatangan Jokowi beserta Ibu Iriana Jokowi
Soal Pembentukan Koalisi KIM Plus, Survei Indikator Sebut Sebanyak 73,3 Persen Publik Sepakat
“Kami menemukan terobosan mengenai bagaimana memanfaatkan material yang telah digunakan dunia selama 200 tahun untuk membangun infrastruktur energi untuk abad ke-21,” imbuhnya.
Baterai tanah liat ini dilengkapi kawat besi. Kawat ini memungkinkan batu bata memanas secara merata dan menahan panas selama berhari-hari.
“Ini satu batu bata. Setiap unitnya bisa menyimpan energi sebanyak baterai Tesla Model X.”
“Kami menyatukan sekitar 3.000 unit batu bata untuk membuat satu baterai pemanas,” sebut O’Donnell.
Baca Juga:
Tanggapan Mantan Dirut PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani Saat Hakim Cecar Penyebab Tambang Liar
Menurut O’Donnell, tumpukan batu bata panas dapat memanaskan udara hingga lebih dari 1.000 derajat Celcius bagi perusahaan yang memproduksi makanan, bahan bakar, dan lainnya.
Baterai panas pertama Rondo mulai diproduksi di pabrik biofuel California pada tahun 2023.
“Memanfaatkan energi dari angin dan matahari sebagai sumber pembakaran akan mengurangi emisi karbon dalam pembuatan biofuel hingga setengahnya,” jelasnya.
Sejauh ini, produksi skala besar baterai panas Rondo dilakukan di Thailand. Rondo sendiri berambisi membangun pabrik baterai terbesar di dunia.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianinvestor.com dan Mediaemiten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id