JAKARTA – Menurut Akira Ono, Chief Decommissioning Officer di Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO) yang mengelola PLTN tersebut, bahkan sampel kecil ini memberikan banyak informasi tentang bahan bakar yang telah meleleh.
Namun, diperlukan lebih banyak sampel agar pekerjaan skala besar, yang dijadwalkan dimulai pada 2030-an, dapat berlangsung lebih lancar.
Misi pengambilan sampel kedua di Reaktor Nomor 2 diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.
Sulit Melihat, Bernapas, atau Bergerak
Baca Juga:
Mantan Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Mantan Dirut PPN Alfian Nasution Belum Diperiksa Kejagung
Kasus Disertasi Mahasiswa S3 Program Doktor Menteri Bahlil Lahadalia, Rektor UI Angkat Bicara
Tingkat radiasi di dalam gedung Reaktor Nomor 2 masih sangat berbahaya.
Di dalam gedung inilah bahan bakar yang meleleh berada, terlindung dinding beton tebal.
Upaya dekontaminasi sebelumnya telah memangkas level radiasi menjadi hanya sebagian kecil dibandingkan dulu.
Pada akhir Agustus, kelompok-kelompok kecil pekerja bergiliran menjalankan tugas membantu robot tersebut selama 15 hingga 30 menit guna mengurangi paparan radiasi.
Baca Juga:
Robot ini dikendalikan jarak jauh, tapi tetap harus didorong secara manual ke dalam dan ke luar gedung.
“Bekerja di bawah tingkat radiasi tinggi dengan waktu terbatas membuat kami gugup dan terburu-buru,” kata Yasunobu Yokokawa, pemimpin tim misi tersebut. “Itu tugas yang sulit.”
Masker wajah penuh menghalangi pandangan dan membuat bernapas sulit, jaket antiair tambahan membuat tubuh berkeringat dan gerak terbatas, sedangkan sarung tangan berlapis tiga membuat jari-jari terasa kaku, jelas Yokokawa.
Untuk mengurangi paparan yang tidak perlu, para pekerja menempelkan lakban di sekitar sarung tangan dan kaus kaki serta membawa dosimeter pribadi untuk mengukur radiasi.
Baca Juga:
Mereka juga berlatih terlebih dahulu pekerjaan yang akan dilakukan, agar waktu di area terpapar radiasi bisa ditekan.
Namun demikian, jumlah pekerja yang khawatir tentang keselamatan dan radiasi di PLTN terus meningkat, kata Ono, mengacu pada survei tahunan yang melibatkan sekitar 5.500 pekerja.
Tahun 2023, dua pekerja terkena cipratan lumpur terkontaminasi di fasilitas pengolahan air dan mengalami luka bakar, sempat dirawat di rumah sakit, meskipun tidak ada masalah kesehatan lain yang terdeteksi.
Sejumlah pakar menilai pekerjaan berat dengan tantangan besar ini sebenarnya baru dimulai. Ada perkiraan bahwa proses penonaktifan bisa memakan waktu lebih dari satu abad.
Pemerintah Jepang dan TEPCO memiliki target awal penyelesaian pada 2051, tetapi pengambilan bahan bakar nuklir yang meleleh sudah tertunda tiga tahun, dan masih banyak masalah besar yang belum diputuskan.
Ide, yang rumahnya di Kota Namie, barat laut PLTN, berada di zona terlarang akibat kontaminasi nuklir, masih harus mengenakan pakaian hazmat meski hanya untuk kunjungan singkat ke rumahnya.
“Sebagai warga Fukushima, saya ingin memastikan pekerjaan penonaktifan ini dijalankan dengan benar, sehingga orang-orang bisa kembali tanpa rasa khawatir,” ujarnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Tambangpost.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Topiktop.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellobekasi.com dan Surabaya.on24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sumber Berita : Voaindonesia.com