MINERGI.COM – Bank Indonesia (BI) memprakirakan ekonomi Indonesia pada 2024 masih akan tumbuh tinggi di kisaran 4,7-5,5 persen.
Dengan demikian maka pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini tetap kuat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Gedung BI, Rabu (20/3/2024).
Perry menjelaskan, perkembangan ini didorong oleh permintaan domestik yang baik di konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Juga:
Penangguhan Ekspor Jadi Sanksi Administratif Jika Perusahaan Tak Laksanakan PP Nomor 8 Tahun 2025
Mendag Berikan Alasan Pemerintah Optimis Ekonomi dan Perdagangan Indonesia akan Terus Tumbuh
Kolaborasi dengan INA, DBJ Dukung Perusahaan-perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis di Indonesia
“Investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah.”
“Dan berkembangnya properti swasta sebagai dampak positif dari insentif pemerintah,” ujar Perry.
Ditambahkannya, konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan tetap terjaga.
Baca artikel lainnya di sini : Banjir Landa Distrik Sentani, Sentani Timur dan Distrik Unurumguay di Kabupaten Jayapura, Papua
Baca Juga:
HUT Partai Gerindra, Inilah Momen Prabowo Subianto Sapa dan Peluk Perwakilan PDI Perjuangan
PAN Dipastikan Beri Dukungan Soal Partai Gerindra Calonkan Prabowo Subianto pada Pilpres 2029
Meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
“Tetap baiknya permintaan domestik tecermin pada sejumlah indikator.”
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo – Gibran Berhasil Unggul di Total 36 Provinsi dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional KPU
“Seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis,” ujar Perry.
Baca Juga:
Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan, Dorong Pariwisata Indonesia
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Periksa Direktur Keuangan PT Sinar Kumala Naga (SKN) Rifando
Sementara itu, lanjut Perry, ekspor barang diprakirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama.
Khususnya untuk komoditas CPO, besi baja, dan batu bara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.
“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen.”
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia.”
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik,” pungkas Perry.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi dan bisnis, Bisnispost.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Apakabarindonesia.com dan Infoemiten.com