MINERGI.COM – Pengembangan sawit menjadi bahan bakar biodiesel B50 merupakan langkah maju yang dilakukan pemerintah Indonesia selama ini.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan hal itu dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024.
Acara dihelat di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 12 September 2024.
Menurutnya, sawit adalah komoditas yang paling siap untuk dipasarkan ke berbagai penjuru dunia.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
CSA Index Oktober 2024 Naik Jadi 76,09: Penguatan Rupiah dan Penurunan Suku Bunga Pacu Pertumbuhan
KPK Curigai PT Indotan Terkait adanya Aktivitas Tambang Ilegal di dalam Kawasan IUP Milik PT Indotan
“Saya kira dari semua komoditi perkebunan, sawit ini yang paling siap untuk kita pasarkan.”
“Misalnya dikonversi menjadi B50 sebagai bagian dari bargaining kita kepada dunia,” ujar Wamentan.
Kalau Tujuan Ekspor Sawit Dipersulit, Kita Bisa Substitusi Menjadi Energi
Dikutip Sawitpost.com, Kamentan Sudaryono optimis Indonesia dapat mengendalikan harga komoditas sawit dunia apabila konversi terus dilakukan secara cepat.
Apalagi, kata dia, 60 persen sawit dunia dikuasai Indonesia dengan lahan perkebunan yang sangat luas.
Baca Juga:
Tanggapi soal Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bulan Berturut-turut, Presiden Jokowi: Coba Dicek Betul
Gibran Rakabuming Raka Muncul di Monas, Sambut Langsung Kedatangan Jokowi beserta Ibu Iriana Jokowi
Soal Pembentukan Koalisi KIM Plus, Survei Indikator Sebut Sebanyak 73,3 Persen Publik Sepakat
“Artinya kalau produktivitas kita tinggi tetapi harga jatuh, kita konversi sebagian untuk B50. Jadi kita ada bandulan.”
“Sama seperti Brazil melakukan bandulan antara gula sama bioetanol. Jadi saat harga gula tinggi, dia produksi di gula supaya harga gula turun,” katanya.
“Sawit itu kita produsen terbesar, terus rata-rata pengusaha petani sawit kita ini kalau dalam dia berusaha itu ada kekhawatiran apakah laku atau tidak produknya.”
“Sekarang ini kita sudah punya substitusi, jadi kalau misalnya negara tujuan ekspor mempersulit dan lain-lain, kita bisa substitusi menjadi energi,” tambahnya.
Baca Juga:
Tanggapan Mantan Dirut PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani Saat Hakim Cecar Penyebab Tambang Liar
Pemerintah Sudah Melakukan Upaya Pengembangan Energi dari B50 ke B100
Mengenai hal ini, kata Wamentan Sudaryono, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan biodiesel dari komoditas sawit.
Bahkan ke depan, pemerintah sudah melakukan upaya pengembangan dari B50 ke B100.
“Jadi ini akan terus ditingkatkan dari B50, bahkan secara teknologi B100 sudah berhasil,” jelasnya.
Pemerintahan periode 2024-2029 akan mendorong pengembangan program campuran antara bahan bakar minyak solar dengan bahan bakar nabati dari kelapa sawit.
Indonesia saat ini tengah mendorong pengembangan campuran antara minyak solar 50 persen, dengan bahan bakar nabati sebesar 50 persen, alias B50.
Kedepannya dibawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, program ini akan dikembangkan lagi menjadi B100.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianjayakarta.com dan Infoekonomi.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloupdate.com dan Apakabarbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.