MINERGI.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuat kesepakatan senilai Rp94,4 triliun untuk gas bumi nasional melalui Forum Gas Bumi 2024.
Kesepakatan tersebut berasal dari penandatanganan dua Memorandum of Understanding (MoU, 1 amandemen PJGB, dan 27 PJGB.
1. MoU ntara Husky-CNOOC Madura Ltd.
2 PT Pupuk Kujang serta Husky-CNOOC Madura Ltd. dan PT Cikarang Listrindo Tbk.
Baca Juga:
Kemendag Undang Distributor Bahas Kenaikan Harga Minyak Goreng Rakyat MinyaKita di Atas HET
3. Amandemen Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara EMP Bentu dengan PT Kilang Pertamina Internasional.
4. Sebanyak 27 PJGB.
Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti menyampaikan hal tersebu dtalam Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).
Optimalisasi Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca Juga:
Prabowo Subianto Hadiri Pertemuan Pimpinan Negara G20 di Brasil, Disambut Hangat Presiden Brasil
Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini
Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat, Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
“Dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.”
“Saya harap kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan pembeli gas bumi dapat mendukung dan memiliki pandangan yang sama atas strategi komersialisasi ini,”
SKK Migas berkomitmen mengoptimalkan produksi gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dalam rangka meningkatkan multiplier effect dan perekonomian nasional.
Namun, komitmen tersebut perlu diimbangi dengan kepastian komersialisasi potensi gas, sehingga target produksi gas 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) dapat tercapai.
“Karena pasar hanya akan terbentuk ketika pasokan dan kebutuhan memiliki kesepahaman dan kesepakatan,” ujar dia.
Shinta mengakui pemanfaatan gas untuk domestik selama 10 tahun terakhir secara volume tidak mengalami peningkatan signifikan.
Pada tahun 2013, kebutuhan gas bumi dalam negeri sebesar 3.774 BBtud (british thermal unit per day).
“Tahun 2023, serapannya berada di angka 4.075 BBtud atau hanya naik di bawah 10 persen selama 10 tahun,” jelas Shinta.
Target Lifting Gas Bumi 2024 Sebesar 5.785 MMSCFD
Sesuai target APBN tahun 2024, lifting gas bumi ditetapkan sebesar 5.785 MMSCFD (juta kaki kubik per hari).
Per 19 Juni 2024, pencapaian penyaluran gas bumi berada di angka 5.305 MMSCFD atau sekitar 92 persen dari target APBN.
Menurut dia, kondisi itu menunjukkan perlu adanya perencanaan yang matang agar penyerapan gas bumi optimal.
Untuk itu, SKK Migas mendorong komersialisasi gas bumi dengan strategi PUSH dan PULL.
PUSH adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengirimkan gas ke pusat kebutuhan dengan menggunakan infrastruktur, seperti pipa, kilang LNG skala kecil dan menengah, terminal regasifikasi, dan lainnya.
Sedangkan PULL adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengembangkan kebutuhan di dekat sumber gas bumi, seperti pembangunan industri petrokimia, smelter, pembangkit listrik, dan lainnya.
“Dengan dua strategi ini, kami berharap cadangan gas bumi yang ditemukan, dapat diproduksi dan tersalurkan dengan optimal untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” tuturnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hallosurabaya.com dan Nusraraya.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.