MINERGI.COM – Kepala SKK Migas melihat secara langsung full konversi pembangunan kapal tanker menjadi FPSO (Floating Storage Production and Offloading) atau Unit penyimpanan dan pembongkaran produksi migas terapung, di kawasan galangan kapal Pan Ocean PT Dok warisan Pertama di Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 3 Juli 2024.
Proyek konversi kapal tangker ke FPSO ini merupakam proyek yang pertama kali dikerjakan di Indonesia, dilakukan oleh pekerja lokal dan telah masuk pada fase Commisioning atau fase pengetesan secara parsial.
Nantinya, Koversi dari kapal tangker ke FPSO ini dilakukan untuk menampung minyak gas bumi proyek forel yang dihasilkan dari Natuna, Kepulauan Riau. FPSO ini memiliki kapasitas produksi 250 Ribu BOPD, diberinama FPSO Marlin Natuna.
Inspeksi langsung, Manajemen SKK Migas yang dipimpin Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dan Manajemen, didampingi Direktur & Chief Officer Medco Energi.
Baca Juga:
Kemendag Undang Distributor Bahas Kenaikan Harga Minyak Goreng Rakyat MinyaKita di Atas HET
Dengan sigap, Kepala SKK Migas terlihat memapaki anak tangga FPSO yang konversinya telah rampung 80 Persen.
Pada kesempatan ini, Dwi Soetjipto meninjau seluruh fasilitas FPSO termasuk fasilitas penginapan bagi para pekerja yang nanti akan bekerja di FPSO ini
Dilokasi, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan pembangunan atau koversi Kapal Tangker ke FPSO ini merupakan bagian dari upaya penting SKK Migas dan KKKS Medco Energi meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas guna mendukung ketersediaan energi nasional.
FPSO ini dibangun untuk peningkatan produksi gas dan direncanakan akan sail away (berlayar-red) pada Agustus, dan digunakan pada saat proyek Forel Onstream di Kuartal empat, 2024.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Hadiri Pertemuan Pimpinan Negara G20 di Brasil, Disambut Hangat Presiden Brasil
Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini
Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat, Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Direktur & Chief Operating Officer Medco Energi Ronald Gunawan yang turut mendampingi Kepala dan Manajemen SKK Migas, mengatakan FPSO ini dijadwalkan akan digunakan pada proyek forel area di Kepulauan Natuna dengan kontribusi 10 Ribu BOPD.
Medco tengah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penyelesaian pembuatan fasilitas produksi tersebut.
Dia menyampaikan berterima kasih atas dukungan semua pihak sehingga proyek ini terus berjalan dengan aman.
Saat ini, Medco E&P Natuna juga sedang melakukan pengeboran sumur lepas pantai atau offshore untuk mengembangkan lapangan gas West Belut dan Terubuk.
West Belut diharapkan akan selesai di Q4 tahun ini, sedangkan lapangan gas Terubuk dijadwalkan akan selesai di Q3 2025.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Indonesiaraya.co.id dan Harianbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.