Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Bank BCA. (Dok. bca.co.id)

Gedung Bank BCA. (Dok. bca.co.id)

MINERGI.COM – Pertumbuhan kredit korporasi BCA pada 2024 banyak ditopang oleh penyaluran ke sektor pertambangan yang menjalankan program hilirisasi.

Per Desember 2024, kredit korporasi BCA tumbuh 15,7 persen year on year (YoY) mencapai Rp426,8 triliun.

Di samping sektor hilirisasi, Jahja juga menyebutkan bahwa pertumbuhan kredit korporasi BCA turut ditopang oleh penyaluran ke industri kelapa sawit atau CPO.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyampaikan hal itu dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

“Kita sangat support hilirisasi, luar biasa. Itu kalau tidak salah 7,5-8 persen. Jadi dari 15,7 persen, itu separuhnya adalah hilirisasi dan CPO,” kata Jahja

Ia mengatakan bahwa proyek-proyek hilirisasi membutuhkan pembiayaan yang signifikan.

Kilas balik pada 2023, Jahja mengingatkan bahwa kebutuhan nikel, bauksit, dan bahan pertambangan lain termasuk batu bara dan sebagainya cukup tinggi di pasar.

Harga produk pertambangan yang tinggi kemudian menarik investor untuk masuk.

Hal ini juga terlihat dari banyaknya kerja sama dalam proyek hilirisasi, contohnya seperti China yang berinvestasi di Morowali, Sulawesi Tengah.

“Karena untuk seperti (pembangunan) smelter, itu mungkin triliunan, ya, kebutuhannya. Jadi untuk hanya lokal (mengandalkan investor dari lokal).”

“Tidak ada yang mempunyai kemampuan itu, mungkin satu atau dua, ya. Jadi itu (pertumbuhan kredit korporasi) datang dari sektor itu,” ujar Jahja.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Di sisi lain, Jahja mengatakan bahwa proyek-proyek pembangunan infrastruktur oleh pemerintah tidak terlalu banyak.

Sehingga, proyek-proyek hilirisasi di sektor pertambangan serta industri CPO menjadi tumpuan utama di dalam penyaluran kredit korporasi.

Untuk tahun ini, BCA masih mencoba melihat peluang dari proyek hilirisasi dan industri CPO.

Menurut Jahja, potensi kredit korporasi untuk industri korporasi kemungkinan masih ada.

Namun untuk peluang penyaluran kredit pada sektor pertambangan, ia masih mempertimbangkannya untuk tahun ini.

“Kalau data yang saya dapat, bahwa seperti bauksit dan nikel, demand supply-nya tidak seperti dulu.”

“Nggak oversupply katanya. Kalau oversupply, biasanya harganya juga agak ada koreksi,” kata Jahja.

Ia mengamini bahwa program hilirisasi di sektor pertambangan sangat baik bagi Indonesia karena menambah value added dan tidak hanya mengekspor dalam bahan mentah.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa hal ini harus didukung dengan tingkat permintaan yang bagus.

“Kalau supply sudah over, nah ini menjadi pertanyaan. Apakah ke depan itu seperti yang lalu?” ujar Jahja.

Menurutnya, kebutuhan kredit untuk sektor pertambangan tetap ada, melihat permintaan yang cukup bagus pada awal tahun ini dan akan terus dikembangkan.

Namun, BCA juga belum bisa memprediksi tingkat permintaan kredit tersebut mengingat perusahaan yang membutuhkan pembiayaan tidak selalu bisa diketahui sejak jauh-jauh hari.

“Jadi untuk tahun ini, kita harapkan setidaknya bisa 7-8 persen (pertumbuhan kredit korporasi), minimal.”

“Ke depan, kalau memang ternyata ada permintaan tambahan dari kredit hilirisasi, dari CPO, dan bidang-bidang bisnis lainnya, tentu kita akan melakukan,” kata Jahja.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Per akhir Desember 2024, loan to deposit ratio (LDR) BCA berada di posisi 78,44 persen.

Sedangkan rasio permodalan atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) berada di posisi 29,36 persen.

Dengan LDR dan KPMM yang positif ini, BCA tetap melihat pertumbuhan kredit yang lebih baik ke depan.

“Persyaratan untuk aktif di kredit, kita sudah ada. Satu, likuiditas kita ada. Dua, CAR kita cukup. Ketiga, quality loan kita so far bagus.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

“Jadi tidak ada alasan kita tidak mau growth untuk kredit. Asal ada opportunity, asal ada kesempatan untuk growth ke kredit.”

Jadi, kita very welcome untuk growth yang cukup besar. Tetapi tentu lihat kebutuhan itu,” kata Jahja.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Harianekonomi.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoekspres.com dan Hallopresiden.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

PT Pertamina (Persero) Menjadi Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME dan Statista 2025
Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan, Dorong Pariwisata Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog
DPR Ungkap Soal Kesulitan Dapatkan LPG 3 Kg, Salah Satunya Kebijakan Tak Tersosialisasi dengan baik
Menteri Pertanian Merespons Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha
Soal Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha, Begini Respons Menteri Pertanian
Prabowo Tunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Pimpin Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan
Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 08:26 WIB

PT Pertamina (Persero) Menjadi Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME dan Statista 2025

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:14 WIB

Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan, Dorong Pariwisata Indonesia

Senin, 10 Februari 2025 - 11:33 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:23 WIB

DPR Ungkap Soal Kesulitan Dapatkan LPG 3 Kg, Salah Satunya Kebijakan Tak Tersosialisasi dengan baik

Rabu, 5 Februari 2025 - 09:50 WIB

Menteri Pertanian Merespons Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha

Rabu, 5 Februari 2025 - 09:50 WIB

Soal Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha, Begini Respons Menteri Pertanian

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:06 WIB

Prabowo Tunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Pimpin Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:07 WIB

Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg

Berita Terbaru