MINERGI.COM – PT Jhonlin, perusahaan batu bara milik crazy rich asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, membantah keterlibatannya.
Dalam skandal penipuan pembelian batu bara yang dilakukan Adani Group, perusahaan milik orang terkaya di Asia, Gautam Adani.
Hal itu ditegaskan oleh Junaidi Tirtanata, pengacara Jhonlin Group, dalam keterangan resmi, Kamis (31/5/2024).
“Kabar tersebut tidak benar adanya. Pemberitaan sejumlah media nasional dan internasional yang mengaitkan PT Jhonlin dengan Adani Group tidak berdasar.”
Baca Juga:
Kemendag Undang Distributor Bahas Kenaikan Harga Minyak Goreng Rakyat MinyaKita di Atas HET
Menurt Junaidi, PT Jhonlin hanya berperan sebagai penjual dan tidak terlibat sama sekali dalam dugaan penipuan.
“Kami melakukan praktik bisnis batu bara sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia maupun aturan Internasional,” imbuhnya.
Baca artikel lainnya, di sini: OJK Gelar Prakonvensi RSKKNI Pembiayaan: NS Aji Martono Soroti Program Sertifikasi Berkelanjutan
“Alhamdulillah, reputasi itu terus kami pegang dan pertahankan ke seluruh Johnlin Grup, seperti yang selalu ditekankan dan dipraktikkan pendiri, yaitu Haji Isam.”
Baca Juga:
Prabowo Subianto Hadiri Pertemuan Pimpinan Negara G20 di Brasil, Disambut Hangat Presiden Brasil
Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini
Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat, Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Menurut Junaidi, munculnya dugaan penipuan oleh Adani Group diduga berkaitan dengan sosok George Soros, taipan asal Amerika Serikat.
Baca artikel lainnya, di sini: Hong Kong Tangkap 14 WNI, Kemlu Duga Jadi Korban Sindikat Pencucian Uang Modus Buka Rekening Online
Dilansir Indonesianmining.com, Junaidi pun bercerita bahwa tuduhan serupa pernah terjadi pada kurun waktu 2015-2016.
Kala itu, juru bicara Adani Group pun sudah membantah semua tudingan tersebut.
Peran George Soros
Berdasarkan penjelasan Junaidi, pengungkapan dokumen yang dilakukan Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir.
Atau Organized Crime and Corruption Reporting Project/OCCRP terhadap Adani Group diduga kuat ada kaitannya dengan George Soros.
.
Pengungkapan Junaidi, Soros diketahui berseberangan dengan rezim yang berkuasa di India saat ini, yakni yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi.
Diketahui bahwa taipan Gautam Adani, pemilik Adani Group, sangat dekat dengan PM Modi.
“Tidak heran jika informasi dari OCCRP jadi topik utama di media-media India sejak 22 Mei 2024. Mereka mengutip dari media Inggris, Financial Times.”
Junaidi juga membocorkan bahwa melalui Open Society Foundations, Soros menggelontorkan dana hingga USD 18 miliar untuk sejumlah kegiatan serupa di seluruh dunia.
Bahkan, lanjut Junaidi, secara terbuka, Soros perrnah menyebut PM Modi harus bertanggung jawab atas kesalahan finansial tersebut.
“Kasus Adani bakal melemahkan kekuasaan Modi dan bisa membangkitkan demokrasi di negara itu.”
“Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam sebuah konferensi di Sydney bahkan membantah tuduhan Soros.”
“Dia menyebut, komentar miliarder Hungaria-AS itu adalah khas ‘pandangan Eropa-Atlantik’.”***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Bisnisnews.com dan Infoekbis.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id