MINERGI.COM – Indonesia mengundang perusahaan besar asal Turki yakni SANKO Holding untuk.melakukan investasi.
Dalam memperluas cakupan bisnisnya ke sektor energi terbarukan di Indonesia, dan makanan dan minuman.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hal itu di Jakarta, Minggu (8/6//2024).
“Pihak SANKO menyambut baik tawaran tersebut dan akan membicarakan hal ini lebih lanjut,” kata Agus.
Baca Juga:
Litbang Kompas: Kepuasan Publik ke Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto Capai 80,9 Persen
Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Dalam hal perluasan investasi ke sektor energi, Agus Gumiwang mengundang anak perusahaan SANKO.
Yakni SANKO Energy untuk berinvestasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang saat ini memiliki tingkat utilisasi rendah.
SANKO Energy saat ini telah memiliki sejumlah pembangkit listrik dari hydroelectric, angin dan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.000 megawatt (MW).
“Terdapat sekitar 69 bendungan di Indonesia yang belum termanfaatkan secara optimal.”
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Genjot Efisiensi, Pemerintah Telah Hasilkan Penghematan yang Cukup Besar
Bìayai Proyek Investasi Hilirisasi, Kalangan Perbankan dan Lembaga Keuangan Nonbank Harus Terlibat
“Sehingga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan SANKO Holding untuk mengembangkan lini energinya di Indonesia,” katanya.
Menurut dia, pembahasan mengenai perluasan cakupan bisnis ini dilakukan saat dirinya bertemu dengan pengusaha Turki saat kunjungan kerjanya pada 4-5 Juni 2024.
Disampaikannya ajakan untuk memperluas bisnis ke sektor makanan, yakni dengan melakukan investasi ke industri pengolahan tuna dan galangan kapal.
Hal ini mengingat SANKO akan mengembangkan budi daya tuna di Biak, Papua, serta membuat kapal pengolah tuna di Indonesia.
Baca Juga:
Vonis Bebas PN Pontianak dalam Kasus Penambangan Ilegal oleh Warga Tiongkok, Kejagung Beri Tanggapan
Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin, Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok
Sebagai informasi SANKO Holding merupakan perusahaan manufaktur terbesar di Turki yang dikenal secara global sebagai penghasil tekstil, serta produsen energi terbarukan.
Korporasi tersebut mempekerjakan 14.000 tenaga kerja yang beroperasi di 11 sektor berbeda, serta mengekspor produknya ke lebih 100 negara.
Adapun sektor unggulan dari SANKO meliputi industri tekstil, pengemasan, energi, konstruksi, semen dan bangunan, serta real estate.****