MINERGI.COM – Pergerakan tanah yang terjadi di dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Pada Kamis (29/2/2024) fenomena ini menyebabkan empat rumah warga rusak bahkan pada Jumat (1/3/2024) teramati tanah bergerak hingga dua meter.
Pergerakan tanah hingga amblas tersebut tidak hanya merobohkan bangunan rumah warga tetapi juga Gedung sekolah, yaitu SD 1 Babakan Talang.
Selain adanya bangunan roboh, bahaya ini juga berpotensi mengancam 20 rumah warga lainnya.
Baca Juga:
Kejagung Merespons Adanya Pendapat Hakim Agung Soesilo yang Berbeda dengan Hakim Agung Lain
Presiden Prabowo Subianto: Infrastruktur Dibangun dengan Uang Rakyat, Harus Sesuai Spesifikasi
Menyusul kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah mengevakuasi warga setempat.
Untuk mengungsi di pos pengungsian terpusat yang berlokasi di Islamic Center Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Baca artikel lainnya di sini : 450 Warga Cilacap Sempat Mengungsi Akibat Sungai Cimeneng Meluap, Kini Banjir Berangsur Surut
Hingga Sabtu (2/3/2023), total jumlah pengungsi tercatat sebanyak 151 jiwa atau 47 kepala keluarga.
Baca Juga:
Manufaktur, Hilirisasi SDA, dan Industrii Kelapa Sawit Jadi Andalan Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Yan Cahya Djuarsa
Lihat juga konten video, di sini: Gelar Silaturahmi Kebangsaan dengan 1.600 Muslimat NU dan Relawan Jatim, Prabowo Ucapkan Terima Kasih
Sementara itu, kerugian material di antaranya terdiri dari empat unit rumah rusak berat, dan delapan unit rumah rusak sedang.
Serta 20 rumah lainnya terancam longsor akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut ini.
Baca Juga:
Tambang Emas Minahasa Telan 3 Penambang, Seorang Berhasil Dievakuasi dan 2 Lagi dalam Pencarian
Adapun fasilitas umum yang terdampak meliputi satu unit posyandu, musala, bangunan sekolah, serta terputusnya jalan desa dan jalan lingkungan.
“Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga, setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin.”
“Bahwa terjadi retakan yang sangat signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari.”
“Dan ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas,” terang Yan, saat dihubungi Sabtu (2/3/2024).
Yan mengatakan, menindaklanjuti kejadian di Desa Cibedug tersebut, pihaknya akan mengupayakan merelokasi warga yang terdampak ke tempat yang lebih aman.
Bersama forum koordinasi pimpinan kecamatan bersama Bupati Kabupaten Bandung Barat
Namun, hal tersebut tengah dalam proses persiapan mulai dari kajian hingga koordinasi lintas instansi.
Diharapkan, dengan adanya kajian tersebut dapat diketahui luasan area yang berpotensi terdampak dan rumah warga yang perlu direlokasi.
“Ke depannya Pak Bupati minta dari hasil rapat kemarin ada relokasi, harapannya ada pembangunan rumah tinggal.”
“Tapi nanti akan ada kajian terlebih dahulu (dari BNPB-PVMBG), karena memang melihat kondisi tanahnya itu sangat membahayakan.”
“Ke depan kita lihat apakah hunian sementara (huntara) dulu atau bagaimana,” jelas Yan.
Saat ini, menyusul kejadian pergerakan tanah dan longsornya tanah di permukiman warga ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status tanggap darurat.
Selain itu, BPBD Kabupaten Barat juga telah mendistribusikan bantuan logistik berupa permakanan.
Untuk mendukung dapur umum serta perlengakapan lain, seperti alas tidur, selimut dan perlengakapan mandi.
“Surat Keputusan (SK) darurat kami sedang proses, itu berlaku sejak 29 Februari kemarin sampai 14 hari ke depan.”
“Kami juga sudah melayangkan surat ke Badan Geologi untuk dilakukan pengkajian,” pungkas Yan.***
Artikel di atas juga sudah diterbitkan portal berita nasional Arahnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Pusatsiaraper.com dan Belanjaoke.com