MINERGI.COM – Indonesia memiliki berbagai sumber energi, baik yang berbasis hidrokarbon maupun energi terbarukan yang bersih.
Sumber energi tersebut mendukung komitmen untuk mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai Net Zero Emission (NZE).
Berdasarkan kondisi dan kemampuan nasional pada 2060 atau 2070-an.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyampaikan hal ituperti dilansir laman Kementerian ESDM, Sabtu (25/5/2024).
Baca Juga:
HUT Partai Gerindra, Inilah Momen Prabowo Subianto Sapa dan Peluk Perwakilan PDI Perjuangan
PAN Dipastikan Beri Dukungan Soal Partai Gerindra Calonkan Prabowo Subianto pada Pilpres 2029
“Indonesia telah menerbitkan Enhanced National Determined Contribution (ENDC).”
“Yang akan semakin mengurangi emisi pada sektor energi,” ujar Arifin pada Nikkei Forum Future of Asia, Jumat (24/5/2024).
Selain ENDC, Kementerian ESDM telah membangun Peta Jalan NZE sektor energi untuk mencapai target pengurangan emisi, dan mengimplementasikan transisi energi bersih.
Dalam mencapai target NZE dan implementasi Peta Jalan, Arifin mengakui bahwa pihaknya masih menemui berbagai tantangan.
Baca Juga:
Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan, Dorong Pariwisata Indonesia
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Periksa Direktur Keuangan PT Sinar Kumala Naga (SKN) Rifando
Kementerian ESDM Nonaktifkan Dirjen Minyak dan Gas Bumi Achmad Muchtasyar, Belum Sebulan Menjabat
“Indonesia dikaruniai dengan energi berbasis hidrokarbon seperti minyak bumi, gas bumi, serta batubara, dan energi terbarukan.”
“Yakni energi hidro, panas bumi, surya, angin, dan bioenergi. Namun pertanyaan kini adalah bagaimana pemanfaatannya,” ujar Arifin.
Arifin menegaskan, bahwa sudah terdapat beberapa program yang dilaksanakan, seperti:
1. Pembangunan infrastruktur
2. Interkoneksi ketenagalistrikan
3. Infrastruktur gas bumi
4. Eksplorasi gas alam secara masif
Baca Juga:
Geledah 3 Ruangan Ditjen Migas, Kejagung Temukan Sejumlah Barang Buukti, Termasuk 15 Unit Ponsel
KPK Panggil 3 Pegawai Otoritas Jasa Keuangan, Berikut Ini adalah Nama Lengkap dan Jabatannya di OJK
5. Program phase down PLTU.
6. PLTS Atap dan Terapung
7. Pengembangan PLTP dan PLTA.
“Selain itu, pengembangan teknologi pada skala industri perlu untuk diakselerasi dan dipermudah untuk memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan.”
“Indonesia memperluas hilir industri pengolahan mineral untuk membangun ekosistem dan rantai pasokan yang mendukung transisi energi, serta menciptakan lapangan kerja baru,” katanya.
Indonesia juga mendorong hilirisasi komoditas tambang mineral yang mendukung pengembangan ekosistem energi baru dan terbarukan.
“Pada sektor pertambangan mineral, kami mendukung hilirisasi komoditas mineral yang dapat mendukung pengembangan ekosistem EBT dan transisi energi,” ujarnya.
Selain itu, transisi ke kendaraan listrik dipandang sebagai strategi utama untuk melakukan dekarbonisasi transportasi jalan raya, yang menawarkan manfaat ganda.
Yaitu mengurangi emisi sekaligus mendukung dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.
“Sektor transportasi akan menjadi sasaran pengurangan emisi, apalagi dengan meningkatnya penggunaan transportasi.”
“Kita tidak mau lagi menambah emisi di atmosfer kita,” tegasnya.***