Mengapa Tabung LPG Diisi 2,2 Kilogram, Sementara Ditagih Subsidi ke Pemerintah 3 Kg?

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 30 Mei 2024 - 04:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gas LPG 3 Kilogram. (Dok. Esdm.go.id)

Gas LPG 3 Kilogram. (Dok. Esdm.go.id)

Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).

MINERGI.COM – Masalahnya mengapa diisi 2,2 kg padahal subsidi yang ditagih ke pemerintah 3 kg.

Ini korupsi besar sektor energi dalam dekade ini. Bayangkan saja setiap 1 kg LPG disubsidi Rp. 1475 rupiah.

Ini dihitung dari subsidi LPG Tahun 2023 senilai Rp. 118 triliun untuk penyediaan LPG sebanyak 8 miliar kg.

Dengan demikian maka telah terjadi korupai sebesar 27 persen dari nilai subsidi 118 triliun tersebut atau senilai 34 triliun rupiah uang negara.

Yang seharusnya sampai ke rakyat tetapi nyangkut di tangan bandar LPG.

Baca artikel lainnya di sini : Kejaksaan Agung Periksa 3 Orang Saksi dalam Kasus Korupsi Impor Gula PT Sumber Mutiara Indah Perdana

Kasus dari yang menyeruak dari temuan Mendag Zulkifli Hasan ini harusnya diusut secara tuntas dimana sebenarnya terjadi pengirangan isi tabung LPG tersebut.

Karena kasusnya terjadi di kota besar Jakarta dan sekitarnya, bagaimana dengan di daerah daerah yang jauh dari pengawasan?

Baca artikel lainnya di sini : Soal Aliran Dana SYL untuk Anggota DPR Indira Chunda Thita yang Juga Anak SYL, Begini Respons NasDem

LPG tabung 3 kg bisa lebih banyak berkurangnya. Hasil temuan menteri diberitakan bahwa tanung LPG 3 kg hanya diisi 2,2-2,8 kg.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Subsidi LPG adalah subsidi yang paling besar dibandingkan semua jenis BBM dan juga energi lainnya.

Pemerintah tidak mau mengganggu subsidi ini karena menyangkut dapur ngebul atau tidak.

Tapi nyatanya ada pengganggu lain. Mau cari untung besar dengan mengurangi timbangan.

Lalu bagaimana hajat hidup orang banyak ini masih saja di sunat oleh pedagang LPG?

Bagaimana bisa ini terjadi di kota besar yang pengawasannya harusnya lebih baik.

Bagaimana kondisi LPG di desa desa. Jangan jangan 3 kg hanya diisi separuhnya.

Mengingat marjinnya makin kecil karena terpotong ongkos transportasi.

Perhatian serius Mendag terhadap masalah ini harus diapresiasi. Selanjutnya aparat penegak hukum mesti memindaklujuti dengan segera.

Karena masalah ini telah menimbulkan kerugian negara dan masyarakat.

Selain itu masalah ini bisa menimbulkan keresahan dan kekacauan yang meluas.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Mediaemiten.com dan Pangannews.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release
Soal Perluasan Penempatan TNI pada Jabatan Sipil, Ini Tanggapan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi
Mantan Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Mantan Dirut PPN Alfian Nasution Belum Diperiksa Kejagung
Kasus Disertasi Mahasiswa S3 Program Doktor Menteri Bahlil Lahadalia, Rektor UI Angkat Bicara
KPK Periksa Nicke Widyawati Sebagai Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Alam Cair atau LNG
Dalami Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Periksa Sejumlah Mantan Dirjen Migas
Erick Thohir Bertemu Jaksa Agung pada Jam 11 Malam, Kejagung Sebut Tak Ada Intervensi Pihak Manapun
Soal Catatan Hasil Sitaan di Rumah Pengusaha Riza Chalid Bocor ke Publik, Ini Kata Kejaksaan Agung
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 13:14 WIB

Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:07 WIB

Soal Perluasan Penempatan TNI pada Jabatan Sipil, Ini Tanggapan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:35 WIB

Mantan Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Mantan Dirut PPN Alfian Nasution Belum Diperiksa Kejagung

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kasus Disertasi Mahasiswa S3 Program Doktor Menteri Bahlil Lahadalia, Rektor UI Angkat Bicara

Selasa, 11 Maret 2025 - 07:59 WIB

KPK Periksa Nicke Widyawati Sebagai Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Alam Cair atau LNG

Sabtu, 8 Maret 2025 - 14:18 WIB

Dalami Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Periksa Sejumlah Mantan Dirjen Migas

Sabtu, 8 Maret 2025 - 10:32 WIB

Erick Thohir Bertemu Jaksa Agung pada Jam 11 Malam, Kejagung Sebut Tak Ada Intervensi Pihak Manapun

Kamis, 6 Maret 2025 - 09:43 WIB

Soal Catatan Hasil Sitaan di Rumah Pengusaha Riza Chalid Bocor ke Publik, Ini Kata Kejaksaan Agung

Berita Terbaru