MINERGI.COM — Pihak berwenang mengatakan empat pekerja Yaman tewas pada Jumat (26/4/2024).
Dalam serangan pesawat nirawak atau drone di kompleks gas milik Emirat di wilayah otonomi Kurdistan utara Irak.
Kompleks Khor Mor milik perusahaan Uni Emirat Arab, Dana Gas, telah diserang beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi serangan drone pada Jumat adalah serangan mematikan pertama.
“Empat pekerja Yaman tewas dan lapangan minyak rusak parah,” kata juru bicara pemerintah daerah Kurdistan, Peshawa Hawramani.
Baca Juga:
Holding BUMN MIND ID Minta Pembatasan Jumlah Smelter Melalui Moratorium Perizinan, Ini Alasannya
Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang: Presiden Prabowo Subianto: Saya Ditertawakan, Diejek
“Dia mengatakan serangan itu akan menyebabkan “pemadaman listrik.”
“Serangan berulang-ulang ini harus dihentikan,” tambah Hawramani.
Dia meminta pemerintah federal di Baghdad untuk “menemukan pelaku aksi teroris ini.”
Pasukan keamanan Irak mengatakan mereka membentuk komite investigasi untuk menyelidiki serangan itu, dan bertekad akan menghukum “agresor”.
Baca Juga:
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Sebuah drone menghantam lokasi sekitar pukul 18.45. waktu setempat (1545 GMT), kata Ramak Ramadan, Bupati Chamchamal, lokasi kompleks Khor Mor berada.
Dia mengatakan serangan itu menargetkan tangki penyimpanan bahan bakar.
Serangan itu mengganggu pasokan gas ke pembangkit listrik di wilayah tersebut, mengakibatkan kehilangan daya listrik sebesar 2.500 megawatt, kata otoritas listrik setempat.
Upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan dan memulihkan pasokan gas, imbuh otoritas listrik itu, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Di Provinsi Kalimantan Barat; Partai Demokrat Raih Kemenangan di 9 dari Total 14 Kabupaten dan Kota
Bahlil Lahadalia Tanggapi Isu Soal Perusahaan Minyak Dunia Shell akan Tutup Bisnis SPBU di Indonesia
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Pihak berwenang Kurdi mengecam serangan itu dan meminta pemerintah federal di Baghdad mencari cara untuk mencegah serangan lebih lanjut.
“Serangan-serangan ini mengancam perdamaian dan stabilitas negara,” kata Presiden regional Nechirvan Barzani.
Barzani mendesak pemerintah federal di Baghdad untuk “melakukan tugas mereka dalam menghentikan serangan-serangan ini, menemukan pelaku apa pun afiliasinya, dan menghukum mereka.”
Lapangan gas yang diserang terletak di antara Kota Kirkuk dan Sulaymaniyah, di wilayah yang dikelola oleh otoritas Kurdi.
Demikian, sebagaimana dikutip dari laman resmi VOA Indonesia.***