Harga Batubara 2025 Masih Atraktif, Bergantung pada Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 6 Desember 2024 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Julius Aslan. (Dok. adaroindonesia.com)

Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Julius Aslan. (Dok. adaroindonesia.com)

MINERGI.COM – Harga batu bara di tingkat global pada tahun depan akan bergantung pada hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Sebagaimana diketahui, AS berpeluang besar akan dipimpin oleh presiden terpilih yaitu Donald Trump.

Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Julius Aslan menyampaikan saat doorstop di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (5/11/2024).

“Harapannya, dengan presiden baru Amerika Serikat (AS) itu, hubungan antara AS dan China tetap baik ya.”

“Tapi, kalau kondisinya kurang baik, ya tentunya pasti pasar China-nya juga terganggu,” ujar Julius

Namun demikian, Julius optimistis harga batu bara di tingkat global masih akan atraktif pada tahun 2025.

Ia menyebutkan optimistis itu berkaca dari market batu bara di kawasan Asia dan Asia Tenggara yang masih relatif baik.

Di antaranya di China, India, Jepang, Filipina, Malaysia, hingga Thailand.

“Harga batu bara sekarang sebetulnya masih cukup tinggi. Tetapi, ke depannya menurut saya masih atraktif.”

“Terutama karena memang pasar di Asia yang masih cukup baik,” ujar Julius.

Dalam kesempatan saat public ezpose, Ia mengatakan bahwa kinerja PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) pada tahun depan akan bergantung terhadap harga batu bara dan kondisi ekonomi di tingkat global.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Semua itu tergantung dari pertumbuhan ekonomi di Asia. Karena memang pasar kita sekarang itu hampir mayoritas Asia, termasuk Asia Tenggara,” ujar Julius.

Ia menjelaskan AADI pada tahun depan akan fokus terhadap operational excellence, yaitu fokus terhadap produktivitas dan efisiensi.

“Akhirnya, kalau operational performance bagus kan akan memberikan margin laba yang baik,” ujar Julius.

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI, dan berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Ekbisindonesia.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiidn.com dan Seleb.news

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Minta Cabut IUP PT Halmahera International Resources dan PT Trinusa Resources, Ini Alasan Anggota Dewan
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Maroef Sjamsoeddin Ditunjuk Menjadi Direktur Utama MIND ID
Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor, Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara
Inovasi dan Keberlanjutan, Pertamina Resmi Luncurkan Produk Baru BBM Bersulfur Rendah Diesel X
Soal Kriteria Perguruan Tinggi yang Terima Izin Usaha Petambangan, Ini Penjelasan Kementerian ESDM
Kementerian ESDM Ungkap Alasan Belum Terbitkan Wilayah Izin Pertambangan Khusus untuk Muhammadiyah
Kementerian ESDM Rekomendasikan Perguruan Tinggi untuk Mendapat IUP Izin Eksplorasi
Bìayai Proyek Investasi Hilirisasi, Kalangan Perbankan dan Lembaga Keuangan Nonbank Harus Terlibat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 09:05 WIB

Minta Cabut IUP PT Halmahera International Resources dan PT Trinusa Resources, Ini Alasan Anggota Dewan

Rabu, 5 Maret 2025 - 07:26 WIB

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Maroef Sjamsoeddin Ditunjuk Menjadi Direktur Utama MIND ID

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:08 WIB

Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor, Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara

Sabtu, 1 Februari 2025 - 13:07 WIB

Inovasi dan Keberlanjutan, Pertamina Resmi Luncurkan Produk Baru BBM Bersulfur Rendah Diesel X

Selasa, 28 Januari 2025 - 08:21 WIB

Soal Kriteria Perguruan Tinggi yang Terima Izin Usaha Petambangan, Ini Penjelasan Kementerian ESDM

Sabtu, 25 Januari 2025 - 15:37 WIB

Kementerian ESDM Ungkap Alasan Belum Terbitkan Wilayah Izin Pertambangan Khusus untuk Muhammadiyah

Sabtu, 25 Januari 2025 - 10:49 WIB

Kementerian ESDM Rekomendasikan Perguruan Tinggi untuk Mendapat IUP Izin Eksplorasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:56 WIB

Bìayai Proyek Investasi Hilirisasi, Kalangan Perbankan dan Lembaga Keuangan Nonbank Harus Terlibat

Berita Terbaru