MINERGI.COM – PT Arutmin Indonesia (Arutmin) merupakam salah satu anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Arutmin mengembangkan dan memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi tambang Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan melalui budidaya serai wangi.
Presiden Direktur BUMI Resources Adika Nuraga Bakrie menyampaikan hal tersebut dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
“Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Arutmin diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.”
Baca Juga:
Pihak Istana Tanggapi Gugatan Perdata yang Dilayangkan oleh Rizieq Shihab kepada Presiden Jokowi
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
CSA Index Oktober 2024 Naik Jadi 76,09: Penguatan Rupiah dan Penurunan Suku Bunga Pacu Pertumbuhan
“Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup sehingga tercipta kemandirian serta kesejahteraan masyarakat,” kata Adika Nuraga Bakrie.
Arutmin mengungkapkan lokasi tambang Kintap memiliki kondisi tanah di sekitar tambang yang tidak subur atau disebut lahan marginal.
Salah satu desa terdekat dari operasional tambang Kintap ialah Desa Bukit Mulia, di mana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani, pekerja kebun karet, dan kelapa sawit.
Jumlah pengangguran cukup tinggi, sementara tingkat keterampilan kurang selain bertani.
Baca Juga:
KPK Curigai PT Indotan Terkait adanya Aktivitas Tambang Ilegal di dalam Kawasan IUP Milik PT Indotan
Tanggapi soal Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bulan Berturut-turut, Presiden Jokowi: Coba Dicek Betul
Gibran Rakabuming Raka Muncul di Monas, Sambut Langsung Kedatangan Jokowi beserta Ibu Iriana Jokowi
Kondisi lahan marginal dianggap sebagai sebuah tantangan yang harus disiasati demi membangun kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
Arutmin sebagai salah satu anak usaha BUMI yang juga beroperasi di wilayah tersebut, mengambil langkah cepat dengan melibatkan para pemangku kepentingan.
Termasuk ahli pertanian dan perwakilan masyarakat untuk mencari solusi masalah lingkungan dan pengangguran serta minimnya pendapatan masyarakat.
Arutmin menyebut menanam tanaman cymbopogon nardus atau serai wangi dapat menjadi solusi, melalui program BUMDesa Berkah Mulia sebagai Motor Desa Mandiri berbasis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan (Bonus BBM Mode Selingan).
Baca Juga:
Soal Pembentukan Koalisi KIM Plus, Survei Indikator Sebut Sebanyak 73,3 Persen Publik Sepakat
Tanggapan Mantan Dirut PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani Saat Hakim Cecar Penyebab Tambang Liar
Program itu tidak hanya fokus pada manfaat ekonomi dari budidaya serai wangi, tetapi juga berkontribusi pada upaya konservasi lingkungan.
Tanaman serai wangi dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu perawatan yang mudah, bisa hidup di berbagai kondisi tanah.
Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi pada lahan kritis, membantu mengurangi erosi serta memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat.
Selanjutnya, Arutmin pun melakukan penguatan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Mulia sebagai motor penggerak dalam pengembangan usaha tersebut.
Tujuannya, mempersiapkan pengelolaan usaha serai wangi secara lebih matang sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi desa.
Serai wangi mulai dikenalkan ke masyarakat sejak 2017, mulai dari lahan marginal seluas 2 hektare yang kemudian berkembang menjadi 5,8 hektare dengan dikelola oleh empat kelompok tani.
Arutmin kemudian mendirikan pabrik penyulingan serai wangi dengan skema integrated farming system (pertanian terintegrasi) dengan tujuan zero waste.
Di mana mengintegrasikan kegiatan sub-sektor pertanian tanaman, ternak, dan pengelolaan serasah kering untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya.
Teknologi yang digunakan dalam penyulingan berfungsi sebagai pemisah minyak atsiri dengan air yang terkandung dalam tanaman. Hasil distilasi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pakan ternak.
Kemudian, minyak atsiri hasil penyulingan serai dikenal dengan citronella oil yang sangat kayak manfaat dan digunakan sebagai bahan dasar berbagai produk turunan siap pakai.
Di antaranya sebagai bahan baku industri sabun, parfum, kosmetik, antiseptik, aromaterapi, sebagai bahan aktif pestisida nabati, dan bahan bakar minyak.
Produk-produk turunan itu kemudian dipasarkan secara langsung di gerai-gerai produk, pameran dan penjualan langsung ke konsumen.
Selain itu, juga dijual secara daring melalui situs Simantap Store sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi konsumen dan memperluas jangkauan pemasaran.
Arutmin sendiri bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Yang terdiri atas Tambang Senakin, Satui, Batulicin, Asamasam, Kintap, dan North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT).***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infomaritim.com dan Infofinansial.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarnews.com dan Sumateraekspres.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.