Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono)

JAKARTA – Bulog, pengusaha lokal dan penggiling padi harus membeli gabah kering panen Rp6.500/kg, dan untuk jagung Rp5.500/kg.

Sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan oĺeh pemerintah

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mengatakan hal itu di Pekanbaru, Senin (3/2/2025)

“Kebijakan ini telah ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No 2 tahun 2025.”

“Tentang perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan rafaksi gabah dan beras mulai berlaku 15 Januari 2025,” kata Wamentan Sudaryono.

Menurut dia kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi petani sebagai elemen penting dalam kerangka percepatan swasembada pangan.

“Semua bantuan Kementerian Pertanian berupa bibit dan alat alat mesin pertanian gratis dan tidak boleh dipungut biaya dalam bentuk apapun.”

“Jika ada yang oknum yang meminta tebusan atas bantuan pemerintah maka segara lapor ke pihak berwenang karena itu sudah melanggar hukum,” katanya.

Dengan demikian pemerintah dan segala pihak terkait dapat bergerak bersama mewujudkan swasembada pangan dan tidak ada lagi petani dirugikan.

Ia mengatakan, tekad ini sekaligus kebijakan skala prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

Era pemerintahan saat ini menuntut seluruh sektor untuk bekerja sama, berkontribusi dalam swasembada pangan, termasuk dari TNI dan Polri.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Mulai dari tentara ikut menanam padi, kepolisian sudah menanam jagung, menunjukkan bahwa ketahanan pangan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen pemerintah,” katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga akan melakukan pengawasan ketat mendukung program ketahanan di setiap daerah yang harus berjalan dengan baik.

Ia menekankan semua wilayah yang sudah dikunjunginya harus ada tindak lanjut progres, harus dimonitor dan dimandori.

Jangan ditinggal tidur supaya program ini terlaksana dengan baik untuk mensejahterakan petani.**

Artikel di atas, sebelumnya telah dipublikasikan media online Haloagro.com. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Ekbisindonesia.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabartv.com dan Pusatsiaranpers.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

 

Berita Terkait

PT Pertamina (Persero) Menjadi Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME dan Statista 2025
Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan, Dorong Pariwisata Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog
DPR Ungkap Soal Kesulitan Dapatkan LPG 3 Kg, Salah Satunya Kebijakan Tak Tersosialisasi dengan baik
Menteri Pertanian Merespons Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha
Soal Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha, Begini Respons Menteri Pertanian
Prabowo Tunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Pimpin Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan
Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 08:26 WIB

PT Pertamina (Persero) Menjadi Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME dan Statista 2025

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:14 WIB

Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan, Dorong Pariwisata Indonesia

Senin, 10 Februari 2025 - 11:33 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:23 WIB

DPR Ungkap Soal Kesulitan Dapatkan LPG 3 Kg, Salah Satunya Kebijakan Tak Tersosialisasi dengan baik

Rabu, 5 Februari 2025 - 09:50 WIB

Menteri Pertanian Merespons Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha

Rabu, 5 Februari 2025 - 09:50 WIB

Soal Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha, Begini Respons Menteri Pertanian

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:06 WIB

Prabowo Tunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Pimpin Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:07 WIB

Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg

Berita Terbaru