Permintaan Batu Bara dari Kalimantan Timur untuk Kebutuhan Dalam Negeri dan Luar Negeri Meeningkat

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 29 Mei 2024 - 04:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batu Bara. (Pixabay.com/Stafichukanatoly)

Batu Bara. (Pixabay.com/Stafichukanatoly)

MINERGI.COM – Permintaan Batu Bara dari Kalimantan Timur untuk Kebutuhan Dalam Negeri dan Luar Negeri Meeningkat

Permintaan ekspor batu bara dari Kalimantan Timur meningkat berdasarkan kenaikan permintaan dari China dan India.

Akibatnya pertumbuhan ekonomi dari pertambangan subsektor batu bara di Kaltim masih mengalami peningkatan di tahun ini.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) Budi Widihartanto menyampaikan di Samarinda, Rabu (29/5/2024)

“Pertumbuhan ekonomi Kaltim 2024 diperkirakan masih didominasi dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian.”

“Terutama dari batu bara seiring permintaan pasar ekspor yang menguat, terutama permintaan dari China dan India,” kata Budi Widihartanto.

Baca artikel lainnya di sini :

Permintaan batu bara dari China dan India meningkat karena cuaca di kedua negara tersebut yang terlalu panas.

Sehingga mereka membutuhkan pendingin udara lebih tinggi ketimbang biasanya.

Baca artikel lainnya di sini :

Dampaknya kemudian memerlukan bahan bakar atau sumber energi untuk pasokan listrik lebih banyak.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Di sisi lain, produksi batu bara di kedua negara tersebut yang relatif terbatas juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri.

Ditambah dengan masih tingginya harga batu bara di pasar dalam negeri India dan China.

Faktor lain dalam perkiraan meningkatnya pertumbuhan batu bara di Kaltim adalah perusahaan tambang mengajukan rencana kerja memproduksi batu bara sebanyak 970 juta ton.

Jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan pemerintah di tahun ini yang sebanyak 750 juta ton.

Sementara itu, di luar kebijakan pemerintah tentang Domestic Market Obligation (DMO) 25 persen dari produksi batu bara untuk keperluan dalam negeri, khususnya untuk pembangkit listrik dengan menjual batu bara ke PT PLN.

Berbagai industri dalam negeri pun masih butuh batu bara untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan.

“Masih ada sejumlah industri besar dalam negeri yang membutuhkan batu bara, termasuk berbagai indikator tadi.”.

“Maka kami memperkirakan lapangan usaha batu bara masih punya andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun ini,” katanya.

Sementara itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim pada triwulan 1 – 2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp208,15 triliun.

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp139,02 triliun.

Terdapat lima lapangan usaha yang mendominasi pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut.

Yakni pertambangan dan penggalian dengan andil 39,57 persen, industri pengolahan 18,40 persen, konstruksi 11,46 persen.

Pertanian dalam arti luas 8,51 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil 6,79 persen.***

Berita Terkait

Tercatat di Kementerian ESDM, Sebanyak 4.634 Izin Usaha Petambangan Mineral dan Batu Bara
ESDM Temukan Banyak Pelanggaran di Sektor Pertambangan, Bahlil Usul Bentuk Ditjen Bakkum
Siap Kelola Beberapa Titik Tambang, Muhammadiyah Kaji Eks Perusahaan Adaro, Kideco, dan Arutmin
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Network Luncurkan Portal Tambangpost.com
Perusahaan Pertambangan Tak Patuhi Ketentuan Pemerintah, Kementerian ESDM akan Tindak Tegas
Di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jatim, Presiden Jokowi Resmikan Smelter Milik PT Freeport Indonesia
Dalami EBT Berbasis Hidrogen, Bukit Asam Tbk Bukukan Laba Bersih Senilai Rp2,03 Trliun pada I – 2024
PAN Tanggapi Keputusan PP Muhammadiyah yang Terima Pengelolaan Tambang dari Pemerintah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 13:01 WIB

Tercatat di Kementerian ESDM, Sebanyak 4.634 Izin Usaha Petambangan Mineral dan Batu Bara

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 13:10 WIB

ESDM Temukan Banyak Pelanggaran di Sektor Pertambangan, Bahlil Usul Bentuk Ditjen Bakkum

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 10:55 WIB

Siap Kelola Beberapa Titik Tambang, Muhammadiyah Kaji Eks Perusahaan Adaro, Kideco, dan Arutmin

Jumat, 27 September 2024 - 18:06 WIB

Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Network Luncurkan Portal Tambangpost.com

Jumat, 27 September 2024 - 16:19 WIB

Perusahaan Pertambangan Tak Patuhi Ketentuan Pemerintah, Kementerian ESDM akan Tindak Tegas

Senin, 23 September 2024 - 13:48 WIB

Di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jatim, Presiden Jokowi Resmikan Smelter Milik PT Freeport Indonesia

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 19:24 WIB

Dalami EBT Berbasis Hidrogen, Bukit Asam Tbk Bukukan Laba Bersih Senilai Rp2,03 Trliun pada I – 2024

Rabu, 31 Juli 2024 - 13:21 WIB

PAN Tanggapi Keputusan PP Muhammadiyah yang Terima Pengelolaan Tambang dari Pemerintah

Berita Terbaru